Dimensi Batin Puasa Islam

Dimensi Batin Puasa Islam

 

Puasa adalah salah satu ibadah yang tidak eksklusif dalam agama Islam. Bahkan, itu sudah lazim di setiap agama, meski dalam bentuk yang bervariasi dan beragam. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an Bab 2, V183: ‘Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa’

Islam menguraikan tujuan keberadaan manusia dalam Bab 52 V56 dari Al-Qur’an: ‘Sesungguhnya, Kami tidak menciptakan manusia dan jin kecuali untuk menyembah Aku.’ Semua mode ibadah dalam Islam dirancang dengan cara yang membantu untuk memenuhi tujuan yang digarisbawahi ini. Dalam artikel ini, kami bertujuan untuk mengilustrasikan bagaimana puasa mempersiapkan seseorang untuk memenuhi tujuan keberadaannya.

Kata puasa dalam bahasa Arab adalah ‘Saum’. Secara harfiah, Saum berarti pantang. Berlawanan dengan shalat, haji, dan zakat, puasa tidak memiliki bentuk lahiriah yang terlihat karena melibatkan tidak melakukan sesuatu yang rutin dilakukan daripada melakukan sesuatu yang tidak rutin dilakukan. Bisa saja seseorang dapat makan atau minum secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh manusia, tetapi yang menghalangi orang berpuasa adalah takut kepada Allah. Hal ini memperkuat keyakinannya bahwa dia dapat bersembunyi dari atau menipu siapa pun kecuali Allah dan membuatnya tidak mudah melakukan dosa atau penyalahgunaan.

Ciri lain dari puasa adalah bahwa itu adalah latihan berkepanjangan yang berlangsung selama sebagian besar hari dan mencakup sebulan penuh dan berulang setiap tahun. Dengan menundukkan kepribadian manusia pada pengaturan waktu dan disiplin yang teratur dan ketat ini, hal itu membentuknya menjadi individu yang bertanggung jawab. Selain itu, manfaat dari latihan ini berlipat ganda karena jutaan Muslim berpartisipasi di dalamnya bersama-sama, dan ada suasana pengabdian, kesalehan, dan kebajikan secara umum. Nabi saw bersabda bahwa Allah Ta’ala berfirman ‘setiap amal anak Adam dilipatgandakan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Namun puasa itu khusus untuk-Ku dan Aku akan membalasnya sesuai dengan kepantasanku’.

Anda mau merasakan naik haji dengan nyaman dan lancar? Haji Furoda 2023 adalah jawabannya! Kami hadir dengan kemudahan terbaik dan layanan terbaik untuk memastikan naik haji Anda menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Join dengan berjuta-juta peserta lainnya dalam menghadapi naik haji dengan senang dan penuh kebahagiaan. Segera registrast dan jamin tempat Anda bersama Haji Furoda 2023!

Juga, puasa mengajarkan Anda untuk tidak berbohong. Nabi (saw) bersabda ‘Barang siapa yang tidak berdusta atau berdusta, Allah tidak membutuhkannya untuk meninggalkan makan dan minumnya.’ Dalam hadits lain dikatakan ‘banyak orang puasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasa mereka kecuali kelaparan dan kehausan, dan banyak orang yang berdiri di shalat malam yang tidak mendapatkan apa-apa dari shalat mereka kecuali tidur.’ Ini membuktikan bahwa tujuan di balik puasa bukanlah untuk menyakiti diri sendiri melainkan mendisiplinkan diri untuk taat.

Juga Nabi (saw) mengatakan: Puasa adalah perisai. Maka ketika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah dia terlibat dalam pertengkaran atau bentrok. Jika ada yang mencacinya atau mencoba melawannya, hendaknya dia mengatakan, ‘Saya sedang berpuasa.’

Dalam Hadits lain, Nabi (saw) mengatakan ‘siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan Iman dan mencari pahala dari Allah, Allah akan mengampuni semua dosanya’. Umat Islam telah diperintahkan untuk berusaha lebih keras dalam mendapatkan amal baik saat berpuasa terutama dalam memberi makan orang yang berpuasa dan bentuk amal lainnya dan menunjukkan kebaikan kepada sesama manusia, terlepas dari agama atau afiliasi budaya mereka.

Ajaran dan Keyakinan Islam

Ajaran dan Keyakinan Islam

Agama Islam tidak percaya pada konsep “dosa asal”. Menurut ajaran Islam, manusia dilahirkan tanpa rasa bersalah. Mereka tetap demikian sampai individu itu sendiri, melakukan perbuatan dosa. Islam bukanlah agama etnosentris atau sakramental. Para pengikut agama ini tidak menjalankan sakramen. Siapapun bisa menjadi seorang Muslim dengan kebijaksanaannya sendiri. Pengantar Islam tidak melibatkan upacara sakramental, tidak ada keterlibatan oleh ulama manapun, dan tidak ada pengesahan oleh badan terorganisir manapun. Yang perlu dilakukan oleh seorang Muslim sejati adalah mengikuti ajaran Islam. Ajaran tersebut adalah:

Doktrin Tuhan: Islam adalah agama monoteistik yang ketat. Para pengikut Islam percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.

Doktrin Malaikat: Tahta Tuhan dikelilingi oleh Malaikat. Mereka melayani sebagai utusan-Nya kepada orang-orang. Yang terpenting dari semua malaikat adalah Jibril. Iblis adalah malaikat yang jatuh, dia juga disebut sebagai Setan atau Iblis. Dia memiliki otoritas atas jin yang merupakan setan laki-laki dan perempuan.

Doktrin Buku-buku yang Diilhami: Orang-orang Muslim percaya pada kitab-kitab suci yang meliputi Taurat, Injil Yesus, Zabur, dan Alquran (Al-Qur’an). Pengikut Islam percaya bahwa Alquran adalah satu-satunya buku yang benar-benar bebas dari kesalahan. Bagian-bagian kitab suci Alquran memiliki kemiripan dengan Alkitab, Apokrifa, dan Talmud Yahudi. Ada banyak kisah dalam Alquran yang mirip dengan kisah berbagai nabi di Perjanjian Lama.

Panjang Alquran agak lebih pendek dari Perjanjian Baru. Pengikut Islam diharapkan untuk menghafal Alquran sebanyak yang mereka bisa. Mereka yang menghafal seluruh buku dengan hati sangat dihormati.

Doktrin Nabi: Menurut ajaran Islam, ada banyak orang yang dianggap sebagai nabi. Diantaranya adalah Ibrahim, Ismail, Musa, Nuh, Yohanes Pembaptis, Yesus, dan Muhammad. Muhammad dianggap sebagai nabi terakhir. Proklamasinya melengkapi pesan yang dikirim oleh Tuhan kepada orang-orang.

Jika Kalian yang memiliki tekad melaksanakan umroh, maka Kamu seharusnya mempersiapkan lebih dahulu, seperti berangkat dengan perasaan damai dengan paket biaya umroh 2023. Semoga Allah SWT mempermudah itikad positif Kalian. Supaya ibadah Kamu diterima Allah SWT.

Doktrin Penghakiman Terakhir: Muslim percaya bahwa akan ada hari penghakiman terakhir. Pada saat itu, orang kafir akan dihukum dengan api neraka yang menyala-nyala, sedangkan orang beriman akan masuk surga. Namun, kenikmatan surga akan diberikan kepada orang-orang beriman sesuai dengan kadar keimanan dan akhlak yang mereka perlihatkan semasa hidupnya.

Pengikut Islam percaya bahwa kode moral dan hukum Islam berlaku untuk semua bidang kehidupan manusia.