Cara Menghitung Weton Neptu Jawa dengan Mudah dan Artinya

Dalam perhitungan weton, orang Jawa mengenal istilah Neptu. Neptu merupakan salah satu hal yang sering kali dipertimbangkan dalam meramalkan watak seseorang berdasarkan weton kelahirannya. Neptu juga digunakan untuk meramalkan kecocokan jodoh, kecocokan pekerjaan, besarnya rejeki yang dibawa seorang anak dalam keluarganya, dan lain sebagainya. Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai neptu Jawa dan bagaimana cara menghitung weton kelahiran dalam primbon Jawa, silakan simak pembahasan berikut ini!

Neptu Jawa

Neptu adalah besaran nilai yang dihitung dengan menjumlahkan nilai hari dan nilai pasaran. Seperti diketahui, selain mengenal hari seperti minggu, senin, selasa, dst sampai sabtu, orang Jawa memang mengenal istilah pasaran seperti pahing, pon, wage, kliwon, dan legi. Perpaduan antara hari dan pasaran inilah yang disebut dengan weton.

Cara Menghitung Weton dan Neptunya

Masing-masing weton memiliki nilai neptu yang berbeda. Nilai neptu tersebut berkisar antara 7 sampai yang terbesar adalah 18. Yang neptu 7 (yang paling rendah) dimiliki oleh weton Selasa Wage, sementara neptu 18 (yang paling tinggi) dimiliki oleh weton Sabtu Pahing. Secara lengkap tentang bagaimana cara menghitung weton berdasarkan neptu Jawanya, silakan simak tabel berikut ini!

Hari Nilai Pasaran Nilai
Minggu 5 Wage 4
Senin 4 Kliwon 8
Selasa 3 Legi 5
Rabu 7 Pahing 9
Kamis 8 Pon 7
Jumat 6
Sabtu 9

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa hari dan pasaran memiliki nilai yang berbeda-beda. Untuk menghitung neptu weton kita hanya perlu menjumlahkan nilai hari dan pasaran dari weton yang bersangkutan.

Contoh, jika kita ingin mengetahui neptu weton Selasa Pahing, maka kita harus menjumlahkan nilai hari Selasa (3) dan nilai pasaran Pahing (9) sehingga diperoleh nilai neptu Jawa sebesar 12.

Contoh perhitungan weton jawa lainnya, jika kita ingin mengetahui neptu weton Minggu Pahing, maka kita harus menjumlahkan nilai hari Minggu (5) dan nilai pasaran Pahing (9), sehingga diperoleh nilai neptu Jawa sebesar 14.

Nah, untuk memudahkan Anda dalam mengetahui nilai neptu Jawa tanpa harus menghitungnya, silakan temukan nilai neptu weton yang Anda cari pada tabel di bawah ini!

Hari Wage (4) Kliwon (8) Legi (5) Pahing (9) Pon (7)
Minggu (5) 9 13 10 14 12
Senin (4) 8 12 9 13 11
Selasa (3) 7 11 8 12 10
Rabu (7) 11 15 12 16 14
Kamis (8) 12 16 13 17 15
Jumat (6) 10 14 11 15 13
Sabtu (9) 13 17 14 18 16

Netpu Bulan dan Tahun Jawa

Selain mengenal neptu hitungan weton, orang Jawa kuno juga mengenal neptu hitungan untuk bulan dan tahun. Kendati demikian hitungan kedua neptu tersebut jarang digunakan dalam meramalkan watak atau kepribadian manusia berdasarkan hari kelahirannya.

Neptu bulan dan tahun lebih sering digunakan sebagai alat untuk memperkirakan musim tanam, musim hujan, musim kemarau, hama penyakit pada tanaman, jumlah panen pada kegiatan pertanian yang dilakukan, banyaknya tangkapan ikan bagi nelayan, dan lain sebagainya.

Meski tak begitu sering digunakan, neptu Jawa untuk hitungan bulan dan tahun tentu tak ada salahnya bila kita pelajari. Nah, secara lengkap berikut ini adalah nilai neptu dari bulan dan tahun Jawa yang dapat kami rangkum!

Bulan Nilai Tahun Nilai
Suro 7 Alip 1
Sapar 2 Ehe 5
Mulud 3 Jimawal 3
Bakda Mulud 5 Je 7
Jumadil Awal 6 Dal 4
Jumadil Akhir 1 Be 2
Rejeb 2 Wawu 6
Ruwah 4 Jimakhir 3
Pasa (Puasa) 5
Sawal 7
Dulkangidah (Sela) 1
Dulkahijjah (Besar) 3

Untuk diketahui, dalam kalender Jawa dikenal 12 bulan yang penanggalannya mirip seperti penanggalan hijriah (kalender Islam). Sementara dalam hitungan tahun, kalender Jawa mengenal adanya siklus pergantian tahun dalam sewindu dengan nama-nama yang memiliki makna yang khas, yaitu tahun Alip, tahun Ehe, tahun Jimawal, tahun Je, tahun Dal, tahun Be, tahun Wawu, dan tahun Jamakhir.

Nah, demikianlah sekilas pemaparan mengenai hitungan neptu Jawa dan cara menghitung weton yang bisa kami sampaikan. Setelah memahami artikel ini, tentu cara menghitung weton, bulan, dan tahun Jawa sudah Anda kuasai. Cukup mudah bukan? Semoga bermanfaat dan dapat membantu mengenalkan kembali budaya Jawa yang hampir punah ini. Salam!